LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN 1
SIFAT ASAM DAN BASA SENYAWA ORGANIK
Disusun :
Nama :
Ai Rudiyat
NIM : 31111004
Kelas :
Farmasi 2A
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA
A. Judul
Sifat Asam dan Basa
Senyawa Organik
B. Tujuan
1. Mengenal dan memahami
sifat-sifat asam dan basa senyawa organic.
2. Mengenal perbedaan
tingkat keasaman antara senyawa alifatis dan aromatis.
C. Dasar
Teori
Asam merupakan zat yang memiliki sifat-sifat
yang spesifik, misalnya memiliki rasa asam, dapat merusak permukaan logam juga
lantai marmer atau sering disebut dengan korosif. Asam juga dapat bereaksi
dengan logam dan menghasilkan gas hydrogen, sebagai indicator sederhana
terhadap senyawa asam, dapat dipergunakan kertas lakmus, dimana asam dapat
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.Secara kimia, kita dapat
mendefinisikan asam sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut
dalam pelarut (biasanya air) dengan pH kurang dari 7. Senyawa asam banyak kita
temukan dalam kehidupan sehari – hari, seperti pada makanan dan minuman. Selain
itu, senyawa asam dapat pula kita temukan di dalam lambung. Di dalam lambung
terdapat asam klorida yang berfungsi membunuh kuman. Dalam definisi modern,
asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang
disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi
dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalahasam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam;
walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya
dan tidak dianjurkan.
Menurut Brønsted-Lowry asam
adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai
pasangan asam-basa konjugat.Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini,
yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi
Arrhenius).
Menurut Arrhenius asam
adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+)
ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan
oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut
dalam air.
Secara umum, asam
memiliki sifat sebagai berikut:
·
Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
·
Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, terutama
bila asamnya asam kuat.
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang
memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan
istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda
untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida
(KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa
lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut
melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa ini
dapat merubah lakmus merah menjadi warna biru.
Secara umum, basa
memiliki sifat sebagai berikut :
·
Kaustik
·
Rasanya pahit
·
Licin seperti sabun
·
Nilai pH lebih dari
sabun
·
Mengubah warna lakmus
merah menjadi biru
·
Dapat menghantarkan arus
listrik
Apabila kita memiliki beberapa zat dan kita tidak mengetahui zat
tersebut termasuk asam atau basa, maka bagaimanakah cara kita mengetahui sifat
keasaman atau kebasaan zat tersebut? Kita tidak selalu dapat menggunakan indra
kita untuk memastikan dengan aman suatu zat termasuk asam atau basa. Ingat,
beberapa asam dan bas sangat berbahaya. Skala pH (power of hydrogen) berkisar
dari 10 sampai 14. Nilai 7 menunjukkan suatu zat bersifat netral (tidak
asam-tidak basa). Suatu asam memiliki nilai pH yang lebih kecil dari 7. Semakin
nilai pH mendekati angka 0, maka tingkat keasamannya semakin kuat, sedangkan jika
nilai pH suatu zat mendekati 7, maka tingkat keasamannya semakin lemah
(berkurang). Senyawa basa memiliki nilai pH yang lebih besar dari 7. Semakin
nilai pH mendekati nilai 14, tingkat kebasaannya semakin kuat.
D. Alat dan Bahan
1.
Alat :
a. Pipet tetes
b.
pH paper universal
c.
Lakmus merah dan biru
d.
Plat tetes
2.
Bahan : a. Asam Asetat
b.
NaOH
c.
Asam Benzoat
d.
Phenol
e.
Formaldehid
f.
Etil Asetat
g.
Aseton
h.
Eter
i.
Salislat
j.
Toluen
k.
Piridin
l.
Anilin
E.
Prosedur
1. Ambil sejumlah pH
paper universal dan lakmus sesuai dengan jumlah bahan
yang
diperlukan.
2. Tetesi masing-masing
dengan lakmus.
3. Periksa dan cata
hasilnya.
4. Ulangi sekali lagi.
F. Hasil Pengamatan
No
|
Bahan
/ Zat
|
Lakmus
Biru
|
Lakmus
Merah
|
pH
Meter
|
Keterangan
|
1
|
Asam
Asetat
|
Merah
|
Merah
|
5
|
Asam
|
2
|
NaOH
|
Biru
|
Biru
|
14
|
Basa
|
3
|
Asam
Benzoat
|
Merah
|
Merah
|
4
|
Asam
|
4
|
Phenol
|
Biru
|
Merah
|
5
|
Asam
|
5
|
Formaldehid
|
Merah
|
Merah
|
5
|
Asam
|
6
|
Etil
Asetat
|
Biru
|
Biru
|
4
|
Asam
|
7
|
Aseton
|
Biru
|
Merah
|
6
|
Asam
|
8
|
Eter
|
Merah
|
Merah
|
5
|
Asam
|
9
|
Salisilat
|
Merah
|
Merah
|
2
|
Asam
|
10
|
Toluen
|
Merah
|
Merah
|
6
|
Asam
|
11
|
Piridin
|
Biru
|
Merah
|
6
|
Asam
|
12
|
Anilin
|
Biru
|
Biru
|
8
|
Basa
|
G.
Pembahasan
Dari
percobaan praktikum kali ini, didapat
hasil senyawa asam dan basa. Penggunaan pH meter adalah untuk mengukur
ketelitian nilai pH terkecil. Sedangkan pH paper universal penggunaannya hanya
dengan menyamakan warna pada kertas lakmus merah dan biru dengan warna pada pH
paper universal sehingga diketahui pH bahan sesuai standar yang telah ada.
Masing-masing
zat dimasukkan ke dalam plat tetes kemudian dari tiap lubang yang berisi zat
dimasukkan dua buah kertas lakmus (merah dan biru), setelah dicelupkan kedua
lakmus tersebut lalu diamati perubahan warna yang terjadi, cara ini untuk
membedakan apakah zat itu asam atau basa. Cara yang kedua dengan mencelupkan pH
paper universal ke dalam masing-masing zat, dengan cara ini didapat berapa
besarnya pH dari zat itu.
Nilai
pH untuk larutan Asam Asetat, Asam Benzoat, Formaldehid, Etil Asetat, Aseton,
Eter, Salisilat, Toluen, dan piridin adalah kurang dari 7, berarti sifat
larutan itu adalah asam. Dan untuk NaOH dan anilin bersifat basa karena pH nya
lebih dari 7 yaitu 14. Dan 8
H.
kesimpulan
Dalam mengukur PH dapat menggunakan dua alat yaitu dengan
PH universal dan PH meter, untuk hasil pengukuran PH lebih teliti dari pada
menggunakan PH meter universal.
Untuk hasil yang di peroleh adalah yang bersifat asam
yaitu Asam Asetat, Asam Benzoat, Formaldehid, Etil Asetat, Aseton, Eter,
Salisilat, Toluen, Piridin sedangkan yang bersifat basa adalah NaOH dan Anilin.
I.
Daftar
Pustaka
Asam-dan-Basa.pdf
senyawa-organik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar