LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN 3
IDENTIFIKASI SENYAWA ALKOHOL DAN
FENOL
Disusun :
Nama :
Ai Rudiyat
NIM : 31111004
Kelas :
Farmasi 2A
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA
A. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui senyawa
yang termasuk alkohol dan fenol
2. Mengetahui reaksi pada
identifikasi alkohol dan fenol
B. DASAR TEORI
Alkohol adalah
Persenyawaan organik yang mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil. Karena
ikatan hidroksil bersifat kovaleen, maka sifat alcohol tidak serupa dengan
hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat air. Alkohol diberi nama yang
berakhiran-ol.
Alkohol dapat digolongkan berdasarkan ;
a. Letak gugus OH pada atom karbon
b.
Banyaknya gugus OH yang terdapat (jumlah gugus hidroksilnya)
c. Bentuk rantai karbonnya.
OksidasiAlkohol sederhana mudah
terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Oleh karena itu, etanol
digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus). Reaksi pembakaran etanol,
berlangsung sebagai berikut:
Dengan zat-zat pengoksidasi sedang,
seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam,
alkohol teroksidasi sebagai berikut:
a.
Alkohol primer membentuk aldehida
dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam karboksilat.
b. Alkohol
sekunder membentuk keton.
c. Alkohol
tersier tidak teroksidasi.
Reaksi oksidasi etanol dapat
dianggap berlangsung sebagai berikut:
Etanal yang dihasilkan dapat
teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat. Hal ini terjadi karena oksidasi
aldehida lebih mudah daripada oksidasi alkohol.
Pembentukan Ester (Esterifikasi)
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan
air.
Untuk membedakan suatu alkohol termasuk alkohol primer,
sekunder atau tersier dapat dilakukan menggunakan pereaksi Lucas. Pereaksi
Lucas dibuat dengan dengan mereaksikan asam klorida pekat dan seng klorida.
Pengamatan yang terjadi ketika ditambah pereaksi Lucas adalah:
1. Untuk
alkohol primer ketika ditembahkan pereaksi Lucas tidak terjadi perubahan karena
tidak terjadi reaksi kimia.
- Pada alkohol sekunder ketika ditambah pereaksi Lucas terjadi reaksi kimia namun sangat lambat. Untuk mempercepat reaksi yang terjadi yaitu dilakukan pemanasan, setelah pemanasan sekitar 10 menit akan terbentuk 2 lapisan.
- Sedangkan alkohol tersier ketika ditambahkan pereaksi Lucas akan bereaksi denga cepat membentuk alkil klorida yang tak larut dalam larutan
Fenol atau asam karbolat atau
benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya
adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil
(-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata
fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang
berikatan dengan gugus hidroksil.
Fenol memiliki kelarutan terbatas
dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam,
artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya.
Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O−
yang dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik
lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol
dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang
sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini
diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem
aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan
menstabilkan anionnya.
C. ALAT DAN BAHAN
- Alat
a. Tabung Reaksi
b. Pipet tetes
c. Pemanas air
d. Gelas ukur 25 ml
e. Beker glass
f. Penjepit tabung
- Bahan
a. Etanol
b. Butanol
c. Sec-Butanol
d. Ter-Butanol
e. KI
|
f. NaOH 10%
g. As. Sulfat
h. Logam Mg
i. Natrium bikromat 1%
j. Iso amil alkohol
|
k. HCl, ZnCl2
l. Gliserol
m. FeCl3
n. KMnO4
|
D. PROSEDUR
a. Alkohol
1. Tes Iodoform :
sediakan 3 tabung masing-masing dengan etanol, sec-butanol dan ter-butanol.
Tambahkan 2 sampai 3 tetes KI. Dan tambahkan lar NaOH 10% tetes demi tetes
sampai warna iodium menghilang.
2. Tes Esterifikasi : 3
tabung isi masing-masing dengan etanol, sec-butanol, ter-butanol. Tambahkan
masing-masing dengan 1 ml asam asetat glacial, dan tambahkan hati-hati 0,5 ml
asam sulfat pekat. Campur dan panaskan perlahan lalu tambahkan 3 ml air, amati
uap yang terjadi.
3. Tes dengan logam Mg :
masukan 3 ml etanol dalam tabung reaksi. Tambahkan 1 lempeng logam Mg. amati.
4. Tes oksidasi :
tambahkan 1 tetes as. Sulfat pekat ke dalam 5 ml lar. Bikromat 1% . campurkan
dan kocok dengan baik. Tambahkan 5 tetes cairan yang akan di tes dan panaskan
secara perlahan, amati perubahan warna larutan. Lakukan tes untuk etanol,
sec-butanol, dan ter-butanol.
5. Membedakan alkohol
mono dan poly : lakukan percobaan dengan etanol dan gliserol. 1 ml etanol
diencerkan sedikit dgn akuadest, tambahkan 3 tetes CuSO4 dan NaOH.
Amati, ulangi dengan gliserol.
b. Fenol
1. Tes FeCL3:
masukan 1 tetes fenol dalam 5 ml air dan tambahkan 1 tetes FeCl3.
Amati warna yang terjadi.
2. Tes KMnO4 :
masukan 5 ml lar fenol dalam tabung reaksi dan teteskan beberapa tetes KMnO4
dan amati warna yang terjadi.
E. DATA HASIL PENGAMATAN
1. Tes Iodoform
Sampel
|
Penambahan
|
Keterangan
|
Etanol
|
+ KI, + NaOH 10% (20
tetes)
|
Warna larutan hilang
pada penambahan NaOH 20 tetes.
|
Sec-Butanol
|
+ KI, + NaOH 10% (60
tetes)
|
Warna larutan hilang
pada penambahan NaOH 60 tetes dan terdapat 2 lapisan.
|
OH
CH3 – CH – CH2 – CH2 + I2 +
NAOH CH3 = OH – NaI2
+ H20 (etanol)
OH
CH3 – CH – CH3 – I2 + NAOH CH5 = CH3 + NA I2 + H2O (sec-butanol)
2.
Test Esterifikasi
Sampel
|
Penambahan
|
Keterangan
|
Etanol
|
+ As.Asetat 1 ml, + H2SO4,
Pemanasan, + 3 ml Aquadest
|
Reaksi nya menghasilkan bau larutan seperti
karet atau balon.
|
Sec-Butanol
|
+ As.Asetat 1 ml, + H2SO4,
Pemanasan, + 3 ml Aquadest
|
Reaksinya menghasilkan bau larutan
menyerupai permen buah duren.
|
O O
Reaksinya : R . C + R – O – H R
– C + H2O
OH OR
O
CH3 – C H5 + H – OH
OH2
3.
Tes dengan logam Mg
Sampel
|
Penambahan
|
Keterangan
|
Magnesium
|
Etanol 3 ml + 1 lempeng Mg
|
Terdapat sedikit gelembung
|
CH3 – CH2 – OH + Mg CH3 – CH2 – O – Mg + H2
4.
Tes Oksidasi
Sampel
|
Penambahan
|
Keterangan
|
Etanol
|
5 ml Na.Bikromat 1% , + 1 tetes H2SO4 ,
pemanasan
|
Larutan berubah warna dari orange menjadi orange ke coklatan
|
Sec-Butanol
|
5 ml Na.Bikromat 1% , + 1 tetes H2SO4,
pemanasan
|
terdapat 2 lapisan, lapisan pertama berwarna hijau muda dan
lapisan ke 2 Terjadi perubahan warna dari orange menjadi coklat
|
O
CH2
+ C – H H2SO4
CH2
– C – H
H etanol
etanol (asetat dehida)
OH O
CH3 – C – CH2 – CH3 ---H2SO4—CH3 – C –
CH2 – CH3 (sec-butanol)
H
5.
Membedakan alkohol mono dan
poly
Sampel
|
Penambahan
|
Keterangan
|
Etanol
|
+ Aquadest, + 3 tetes CuSO4 + 3
tetes NaOH
|
Larutan berwarna biru
|
Gliserol
|
+ Aquadest, + 3 tetes CuSO4 + 3
tetes NaOH
|
Larutan berwarna hijau muda dan terjadi
lapisan sebelum dilakukan pengocokan.
|
C2H5OH + CUSO4 + NAOH (C2H5O Cu Na ) + H20 (etanol)
C3H503 + CUSO4 + NAOH (C3H5 O Cu Na)2 . 3H2O
(gliserol)
6.
Fenol
Sampel
|
Penambahan
|
Keterangan
|
Tes FeCl3
|
1 tetes Fenol + 5 ml air + FeCl3 1 tetes
|
larutan berwarna kuning
|
Tes KMnO4
|
5 ml Fenol + KMnO4
|
coklat kehitaman
|
C6H6 OH + FeCl3 C6 H6 Cl3 + FeOH
OH OH
+ FeCl3 Cl
Cl Cl
R – CH2OH + KMnO4 R – CHO
OH KMnO4
+
KMnO4 + KoH
F. PEMBAHASAN
Praktikum identifikasi
senyawa alkohol dan fenol yang bertujuan untuk mengetahui senyawa yang termasuk
alkohol dan fenol, setra untuk mengetahui reaksi pada identifikasi alkohol dan
fenol. Menggunakan bahan bahan antara lain : etanol, butanol, sec-butanol, KI,
NaOH 10%, H2SO4 pekat, logan Mg, natrium karbonat, HCl,
FeCl3, KMnO4
Pada percobaan dengan
tes iodoform, tabung yang berisi sampel etanol, sec-butanol, ditambahkan
larutan KI yang merubah warna larutan dari bening menjadi ketika ditambahakan
20 tetes larutan NaOH 10% , warna larutan campuran antara etanol, KI, menjadi
hilang. Warna larutan Sec-butanol dan KI hilang setelah setelah ditetesi NaOH
10% sebanyak 60 tetes dan terbentuk 2 lapisan terpisah, Warna dari larutan
hilang itu disebabkan oleh iodium yang larut dalam NaOH.
Pada test
esterifikasi, sampel : etanol, sec-butanol, yang ditambahkan asam asetat, asam
sulfat serta ditambahkan air setelah pemanasan, menimbulkan bau khas disetiap
campurannya. Bagi etanol bau yang tercium yaitu bau balon, bagi sec-butanol bau
yang tercium yaitu bau duren. Hal ini disebabkan karena adanya pemanasan.
Tes yang menggunakan
logam Mg yang ditambahkan ke dalam etanol, mengalami perunbahan menjadi ada
gelembung. Disebabkan karena Mg larut dalam asam. Pada tes oksidasi, sampel
ditambah Na.Bikarbonat dan H2SO4 menghasilkan warna
larutan orange coklat bagi sampel etanol, terbentuk 2 lapisan bagi sampel
sec-butanol, lapisan pertama berwarna hijau dan lapisan ke dua berwarna coklat.
Sedangkan untuk larutan dengan sampel. Ini disebabkan karena alkohol yang
teroksidasi.
Tes membedakan alkohol
mono dan poly. Pada tes ini dgunakan sampel etanol dan gliserol dengan
penambahan aquadest , CuSO4, NaOH menghasilkan warna larutan biru
untuk etanol dan hijau untuk gliserol.
Tes FeCl3
dengan penambahan fenol dan air menghasilan warna kuning, hal ini disebabkan
karena fenol yang bereaksi dengan Fe. Tes dengan KMnO4 yang
ditambahkan fenol sebanyak 5 ml menghasilkan warna larutan coklat dan terbentuk
awan coklat kehitaman. Itu menandakan fenol yang teroksidasi.
G. KESIMPULAN
1. Fenol merupakan
asam yang jauh lebih kuat daripada alkohol. Karena fenol memiliki anion, dengan
muatan negatif yang disebar oleh cincin aromatik.
2. Iodoform larut
dalam NaOH
3. Pada tes
esterifikasi dihasilkan bau permen pisan, durian serta bau karet balon, yang
disebabkan adanya pemanasan pembentukan ester.
.
H. DAFTAR PUSTAKA
Sykes,
Peter. 1989. Penuntun Mekanisme Reaksi Kimia Organik.
Jakarta
: Gramedia.
Fessenden, Ralph
J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasatr
Kimia Organik.
Bina Aksara. Jakarta.
http://labdasar.trunojoyo.ac.id/buku Organik.pdf (Di akses tanggal 7
Juli 2013 /08.20)
http://wanibesak.wordpress.com/cara-membedakan-alkohol-primer-sekunder-tersier-dengan-eter-dan-fenol/(Di akses tanggal 7 Juli 2013 /08.20)